Ternyata masih ada yang ingin saya sesalkan. Bukan menyesal telah menyapih sih, tapi caranya.
Ternyata anak sayah punya memori yang kuat untuk sesuatu yang nggak bagus ato nggak enak. Buktinya setelah saya menyapihnya dengan 1x olesan air panadol pahit, skrg tiap kali digodain, "ncung nggak nak", istilah minta nenennya Fathih, dia langsung ngomong, "ndak nda, ncungnya paiiitttt..."
Sedih bukan karena dibilangin pait, tapi karena yang teringat sama Fathih adalah paitnya itu, bukan karena dia udah gede makanya disapih. Padahal masa-masa indah itu berlangsung lebih dari masa yang ditentukan untuk menyusu :D. 2tahun 4bulan 2 hari.
Yang hebatnya, sejak pertama kali merasakan ncung yang pahit itu, Fathih samasekali nggak pernah minta ncung lagi. Gak rewel, ngigau2 pas bobok, ato jadi pemarah.
Yang sayah rasakan hanya dia sedikit menjadi lebih penyedih, tapi kata ayahnya nggak sih.
Tapi skrg udah pinter ngeledek, begaya kayak pura2 ncung trus nyengir lari kesana kesini, hehehe.
Next, kalo saya ingin menyapih, mungkin nggak akan pake pahit2an lagi ahh... kok masi ajah sedih, tiap kali digodain, yg teringet ama fathih justru pahitnya. Bukan karena dia udah gede.
#hikshikshiks
