Poor little girl

Nggak bisa tidur..

Ntah kenapa sejak saya mudik, dari hari pertama selalu terbangun beberapa kali dalam semalam karena tangisan seorang anak perempuan. Sepupunya fathih kok itu ☺. Bukan yang berhubungan dengan hal mistis.

Nggak ngerti juga kenapa gadis kecil ini selalu terbangun, merengek, kadang menangis tak jelas pada tengah malam seperti ini. Bahkan sampai beberapa x dalam semalam.
Tapi kok yang terpikir di benak saya, apa mungkin gadis kecil ini memang mengalami sesuatu hal traumatis. Atau mungkin saya yang berpikir terlalu jauh ya, pikiran orang yg lagi nggak bisa tidur dan berusaha menyimak apa arti rengekan si gadis kecil ini.

Nasibnya memang kurang bagus. Ibunya sudah meninggal tahun lalu karena penyakit gagal ginjal yang akut.
Ayahnya, sejak kepergian sang istri, memutuskan untuk merantau ke pulau seberang demi mencari pekerjaan yang lebih baik.
Si gadis kecil dibesarkan oleh nenek kakek dari pihak ayahnya.
Sebenarnya dia bukan seperti seorang anak yang sebatangkara, kasih sayang kakek neneknya tentu berlimpah untuknya. Belum lagi banyak kerabat dan sanak saudara yang tinggal berdekatan. Dan dia punya seorang kakak. Meski si kakak lebih banyak diasuh oleh saudara jauh si ayah, diangkat anak oleh mereka, tinggal dan dibesarkan oleh keluarga itu.
Tapi ntah kenapa tiap kali melihat wajah sendunya, hati saya jadi trenyuh.
Apa dulu saat ibunya sakit, kemudian semua beramai2 fokus pada pengobatan si ibu, dia jadi merasa diabaikan. Atau masih ingatkah dia saat akhirnya pihak keluarga ibunya berseteru dengan si kakek nenek yang dituding tidak merawat si ibu dengan baik, sehingga perawatan sempat diambil alih oleh pihak keluarga si ibu dengan paksa, dan ibunya dipindahkan ke rumah lain, sehingga mengakibatkan si gadis kecil berbulan2 sulit untuk bertemu ibunya.
Atau si gadis kecil merasa ditinggalkan si ayah dan kemudian dipisahkan dari kakaknya, karena kakek neneknya tidak sanggup mengurus keduanya, baik dari segi kemampuan maupun biaya.
Memang saat saya melihat ada perbedaan yang mencolok antara si gadis kecil dan kakaknya. Tampilannya lebih sederhana, lebih pemalu (atau penakut), dan berkesan lebih kumuh (atau si kakak yang terlihat lebih kinclong). Ya bisa saya maklumi karena kakek nenek fathih disini bukan orang yang berlebih dalam segi finansial, cenderung paspasan. Beda dengan ibu bapak saya yang hidup (alhamdulillah) lebih baik karena pekerjaannya dulu sangat baik sehingga mendapat pensiun yang memadai.

Si gadis kecil ini bertampang sendu, dengan wajah bulat mirip si ayah, tapi berbadan subur, walo hanya makan tahu tempe dengan kecap. Dan gadis kecil ini makan apa saja, ya nyaris apa saja yang disodorkan kepadanya dia makan dengan lahap, termasuk makanan berwarna mencolok (ini yang bikin saya juga bertambah miris)
Dia juga masih tidak familiar minum dengan gelas padahal usianya sudah skitar 4 tahun, jadi saya masih melihat botol susu ada di rak piring.

Beda dengan anak saya yang tiap hari makan lauk enak, dengan sayur dan buah, plus cemilan mommade ala saya tapi tetap saja langsing. Hehehe. Makanan yang tidak familiar tentu tidak langsung lolos sensor dan dimakan, meski yang menyodorkan adalah bundanya. Anak saya juga takut dengan makanan berwarna terang, yang langsung mengambil sikap bersidekap (?) melipat tangan didadanya saat dikasi jelly2 warna warni. Kalo sikap yang ini sih, sangat saya syukuri ☺.

Ya saya bersyukur diberi pengetahuan lebih baik tentang makanan, minuman, obat-obatan yang baik untuk anak. Sehingga bisa merawat anak saya dengan lebih baik (InsyaAllah).
Maklum saja, si gadis kecil dibesarkan oleh kakek neneknya yang (mungkin) pengetahuannya terbatas.

Dan sekarang saya mendengar si gadis kecil kembali merengek tak jelas, kadang memanggil2 uti..uti.. kadang ayah..ayah.. dalam rengekannya itu.
Kalau saya hitung hitung, tiap malam bisa 5x bangun atau lebih, Seolah2 tidur malamnya jarang sekali nyenyak. Bahkan sangking gelisah seringkali diakhiri dengan jatuh dari tempat tidur. Padahal hanya ditinggal sebentar oleh utinya lagi lagi ke kamar mandi.

Duh gadis kecil, kadang saya ingin berdekatan dengannya, mengajaknya main ato sekedar bercerita. Tapi mungkin karena wajah saya tak familiar dengannya, dia jarang mau berdekatan dengan saya, paling hanya mau saya gandeng (itupun kalau saya habis mengajaknya ke mini market untuk membeli UHT kegemaran anak saya). Hehehe..

Be a tough little girl ya nak..
Dan saya kembali mendengar rengekannya lagi.

 
Let's Have Some Fun Blog Design by Ipietoon